Perusahaan teknologi industri Swiss-Swedia, ABB, telah meluncurkan pusat pelatihan dan pengalaman pelanggan senilai $2 juta di Dubai, yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan keterampilan yang semakin besar di sektor energi listrik yang berkembang pesat di kawasan ini. Fasilitas seluas 2.500 meter persegi di Kawasan Industri Al Quoz akan melatih sekitar 2.000 insinyur dan teknisi setiap tahunnya dari seluruh Timur Tengah, dengan fokus pada teknologi mutakhir seperti pemeliharaan prediktif berbasis AI, manajemen aset digital, dan sistem tegangan menengah dan rendah yang canggih.
Meningkatnya Kebutuhan akan Keterampilan Digital
Investasi tersebut tiba pada saat yang kritis. Ketika UEA dan negara-negara tetangga secara agresif mengejar tujuan emisi nol bersih dan memperluas elektrifikasi transportasi, pendingin, dan industri, permintaan listrik diproyeksikan meningkat hingga 4% per tahun hingga tahun 2035 (menurut Badan Energi Internasional). Perluasan ini memerlukan tenaga kerja yang mampu mengelola infrastruktur kelistrikan digital yang semakin kompleks.
Masalah intinya jelas: keahlian teknik tradisional saja tidak lagi cukup. Pusat baru ini secara langsung mengatasi kesenjangan yang semakin besar antara keahlian lama dan tuntutan sistem energi yang didukung AI.
Apa yang Ditawarkan Pusat
Fasilitas ini menawarkan lokakarya mutakhir, ruang kuliah, dan ruang pelatihan kolaboratif. Area fokus utama meliputi:
- Teknologi Tegangan Menengah dan Rendah: Memastikan teknisi memahami standar kelistrikan terkini.
- Manajemen Aset Digital: Mengajarkan cara memanfaatkan data untuk distribusi energi yang optimal.
- Pemeliharaan Prediktif yang Diaktifkan AI: Melatih para profesional untuk menggunakan AI guna mengantisipasi kegagalan dan meningkatkan keandalan sistem.
Pusat ini juga akan berfungsi sebagai pusat Pengalaman Pelanggan, yang memungkinkan klien, distributor, dan mitra ABB untuk mengeksplorasi teknologi canggih secara langsung dan tetap terdepan dalam perubahan cepat dalam sistem digital.
Jejak Regional ABB
ABB telah beroperasi di UEA sejak tahun 1976, saat ini mempekerjakan lebih dari 600 orang di kantor komersial, pabrik, dan pusat inovasi. Total tenaga kerja regional perusahaan ini melebihi 1.200 karyawan di negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Pusat baru ini memperkuat komitmen ABB terhadap wilayah ini dengan mengembangkan talenta lokal dan mempercepat penerapan solusi energi berkelanjutan.
“Fasilitas ini bukan hanya tentang pelatihan; ini tentang memastikan Timur Tengah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membangun masa depan energi yang berketahanan, efisien, dan rendah karbon,” kata perwakilan ABB.
Pada akhirnya, peluncuran pusat pelatihan AI ini menggarisbawahi tren yang lebih luas: seiring dengan semakin berkembangnya dunia listrik, peningkatan keterampilan tenaga kerja untuk mengelola sistem yang kompleks ini bukan lagi suatu pilihan – namun hal ini penting. Investasi ini menandakan kepercayaan ABB terhadap pertumbuhan kawasan dan urgensi mempersiapkan lanskap energi berbasis digital.


















































