ChatGPT Kini Menawarkan Kepribadian yang Dapat Disesuaikan: Dari Kehangatan hingga Penggunaan Emoji

23

OpenAI telah memperluas opsi penyesuaian ChatGPT, memungkinkan pengguna menyesuaikan ciri-ciri kepribadian bot, termasuk tingkat kehangatan, antusiasme, dan bahkan penggunaan emoji. Pembaruan, yang diumumkan pada hari Jumat, memberikan kontrol yang lebih terperinci atas gaya percakapan AI.

Pengaturan Kepribadian Baru Dijelaskan

Pengguna kini dapat memilih antara tingkat “lebih banyak”, “lebih sedikit”, atau “default” untuk kehangatan dan antusiasme. Ini berarti ChatGPT dapat disesuaikan menjadi sangat ramah dan memberi semangat, atau diperkecil untuk interaksi yang lebih netral. Perubahan ini juga mencakup cara bot menyusun respons, seperti frekuensi daftar dan penyertaan emoji. Meskipun pengguna tidak dapat menonaktifkan emoji sepenuhnya, mereka kini dapat mengontrol seberapa sering AI menggunakannya.

Mengapa Ini Penting

Langkah ini mencerminkan tren yang lebih luas yaitu semakin meningkatnya interaksi AI yang mirip manusia. Meskipun beberapa orang menganggap hal ini menarik, para ahli memperingatkan bahwa chatbot yang terlalu antropomorfik dapat memperburuk masalah kesehatan mental, termasuk ketergantungan dan psikosis yang disebabkan oleh AI. OpenAI sebelumnya menyesuaikan GPT-4o untuk mengurangi perilakunya yang “terlalu menyenangkan”, dan mengakui bahwa sanjungan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah.

GPT-5.2 dan Pembaruan Keamanan

Pembaruan kepribadian ini bertepatan dengan peluncuran seri model GPT-5.2 OpenAI, yang mengklaim peningkatan dalam pemrosesan pengetahuan profesional dan mengurangi halusinasi. OpenAI juga meningkatkan kesehatan mental dan keselamatan remaja:

  • Prinsip baru pengguna di bawah 18 tahun bertujuan untuk menciptakan interaksi yang lebih aman pada topik sensitif.
  • Sistem verifikasi usia sedang dikembangkan untuk menegakkan aturan ini.
  • GPT-5.2 dilaporkan mendapat skor lebih tinggi pada pengujian keamanan internal, termasuk pengujian untuk pencegahan tindakan menyakiti diri sendiri.

Pengungkapan Hukum

Ziff Davis, perusahaan induk Mashable, saat ini sedang mengajukan tuntutan hukum terhadap OpenAI, dengan tuduhan pelanggaran hak cipta dalam pelatihan dan operasi AI.

Penambahan kepribadian yang dapat disesuaikan menunjukkan dorongan OpenAI menuju asisten AI yang lebih mudah beradaptasi. Namun, perusahaan juga harus menyeimbangkan hal ini dengan langkah-langkah keamanan untuk memitigasi potensi risiko perilaku chatbot yang terlalu realistis atau manipulatif.