Data Pengguna Pornhub Terkena Peretasan Besar: Lebih dari 200 Juta Terkena Dampak

19

Pelanggaran data yang signifikan telah membahayakan informasi pribadi lebih dari 200 juta pengguna Pornhub, salah satu platform hiburan dewasa terbesar di internet. Insiden tersebut, dilaporkan dilakukan oleh kelompok peretas ShinyHunters, mengungkap data sensitif pengguna termasuk kebiasaan menonton, riwayat pencarian, dan perkiraan detail lokasi.

Apa yang telah terjadi?

Pornhub mengonfirmasi bahwa pihak yang tidak berwenang memperoleh akses ke data analitik yang ditautkan ke pelanggan Premiumnya. Perusahaan menegaskan pelanggaran tersebut tidak berdampak langsung pada sistemnya sendiri, dan menghubungkan pelanggaran tersebut dengan penyedia layanan analitik pihak ketiga. Namun, perbedaan ini sangat penting: meskipun kata sandi dan rincian keuangan tetap aman, data perilaku yang terekspos mewakili risiko privasi yang besar.

ShinyHunters diduga meminta pembayaran pemerasan dari Pornhub sehubungan dengan informasi yang dicuri, yang menunjukkan bahwa para peretas bermaksud untuk memonetisasi pelanggaran tersebut. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak lagi bekerja dengan Mixpanel, mitra analisis data sebelumnya, yang mengindikasikan bahwa data yang dicuri mungkin berumur beberapa tahun. Meskipun demikian, potensi kerugian bagi pengguna tetap tinggi, karena pola penelusuran historis dapat digunakan untuk pencurian identitas, pelecehan, atau pemerasan.

Mengapa Ini Penting

Insiden ini menggarisbawahi risiko bawaan dari berbagi data pribadi secara online, bahkan pada platform yang mengklaim memiliki langkah keamanan yang kuat. Fakta bahwa pelanggaran terjadi melalui penyedia pihak ketiga menyoroti kerentanan dalam ekosistem data yang kompleks. Pengguna harus menyadari bahwa bahkan data yang dianonimkan atau “tidak sensitif” dapat diidentifikasi ulang atau dieksploitasi dengan cara yang tidak terduga.

Skala peretasan ini mengkhawatirkan, mengingat jangkauan global Pornhub yang sangat besar, dengan lebih dari 100 juta pengunjung setiap hari. Situs tersebut telah meluncurkan penyelidikan internal dan bekerja sama dengan pihak berwenang, namun kerusakan mungkin sudah terjadi.

Terpaparnya kebiasaan browsing terkait konten dewasa membawa risiko sosial dan hukum yang unik bagi mereka yang terkena dampaknya. Insiden ini menjadi pengingat bahwa tidak ada platform online yang kebal terhadap pelanggaran dan privasi data tetap menjadi perhatian penting bagi semua pengguna internet.